Kanker adalah salah satu penyakit yang sering disebut dapat merenggut nyawa jika sudah mencapai stadium akhir.
Menurut penelitian, seorang penderita kanker otak stadium 4 rata-rata memiliki kesempatan hidup selama 12–18 bulan saja. Sementara sebanyak 25 persen orang yang terkena kanker stadium 4 hanya bisa bertahan 1 tahun, dan hanya 5 persen yang bisa bertahan sampai 5 tahun.
Banyak faktor yang menyebabkan kanker, mulai dari gaya hidup, pola makan, faktor genetik, dll.
Tetapi yang mungkin jarang diperhatikan adalah faktor psikis. Karena pada dasarnya semua bibit penyakit kita sudah punya, tinggal apa yang memicunya. Dan faktor psikis adalah salah satu pemicunya.
Dalam beberapa kasus kanker yang saya jumpai seperti kanker payudara, kista ovarium, bahkan diabetes, seringkali penyakit tersebut disertai dengan masalah psikis yang berat.
Nah, jika saat ini anda sedang terkena kanker, cobalah renungkan, adakah masalah psikis berat yang anda pendam sampai hari ini? Jika ada, maka membereskan emosi yang berhubungan dengan masalah terpendam tersebut Insya Allah dapat membantu proses penyembuhan kanker.
Tetapi mungkin saja ada di antara anda yang tidak mau mengakui bahkan mengatakan bahwa anda tidak punya masalah apa-apa, karena anda berlindung di balik tameng etika atau agama.
Misalnya, jika ada seorang klien wanita yang menderita kanker usus yang sebenarnya memiliki masalah dengan pasangannya dan memendam luka akibat sikap pasangannya, maka ketika dia ditangani oleh seorang terapis, bisa saja dia tidak mau mengakui bahwa dia sedang bermasalah dengan pasangannya karena dia tidak mau aib keluarganya terbuka, atau merasa tidak etis menceritakan pada orang lain bahwa dia terluka oleh sikap suaminya. Sehingga dia beralibi bahwa penyebab kankernya adalah karena dia kecanduan merokok, sering begadang, makan makanan tidak sehat, dll.
Padahal kalau dia menyadari, pendaman emosi tersebut dapat memperparah sakitnya. Lagipula gaya hidupnya yang bermasalah yang disebut menjadi pemicu kanker tersebut dapat berawal dari masalah psikis. Kenapa dia kecanduan merokok? Apakah karena benar-benar suka rokok? Atau dipicu oleh suatu stres sehingga dia melakukan pelarian yang membuat dia jadi perokok berat? Dan berimbas jadi suka begadang serta makan makanan tidak sehat?
Perilaku dan gaya hidup tidak sehat tersebut jika ditelusuri dapat berawal dari stres yang tidak dikelola dengan baik, karena yang dilakukan adalah pelarian, bukan mengatasi akar masalahnya.
Dalam dunia healing baik di Indonesia maupun di mancanegara, sudah banyak bukti orang-orang yang sembuh dari penyakitnya termasuk kanker setelah mengatasi masalah psikisnya.
Salah satunya adalah Louise Hay penulis buku “You Can Heal Your Life”, yang berhasil sembuh dari kanker vagina setelah mengatasi traumanya ketika diperkosa pada usia 5 tahun.
Menurut Louise Hay ada beberapa emosi yang bisa memicu kanker, seperti:
– Perasaan luka yang mendalam
– Kebencian yang tersimpan lama
– Rahasia yang tersimpan sangat dalam
– Kesedihan yang menggerogoti diri
– Kebencian yang terus dibawa
– Perasaan tidak berguna
Jika anda penderita kanker, maka cobalah renungkan, dari beberapa emosi di atas, adakah yang anda alami hingga saat ini?
Jika ada, dan anda mau mengakui, maka itu adalah langkah awal yang sangat baik sebagai ikhtiar untuk pengobatan kanker anda.
Tapi bagaimana kalau kankernya sudah stadium akhir?
Meskipun kanker stadium 4 adalah tingkat paling parah dan kerap dianggap tak bisa disembuhkan, faktanya angka harapan hidup bergantung pada pasien itu sendiri dan pengobatan yang dijalankan.
Karenanya dengan bekal ilmu yang saya miliki, maka akan bahagia sekali rasanya jika saya bisa membantu anda memberdayakan pikiran agar hidup lebih bahagia, sehingga sel-sel kanker tidak bisa berkembang di bumi pertiwi ini.
Melalui metode penyembuhan yang saya sebut dengan “love healing”, saya akan membantu anda yang ingin menjalani pengobatan alternatif untuk kanker tanpa harus dioperasi.
Hubungi saya di nomor whatsapp 0813 7652 4140 untuk sesi terapi Love Healing.