Cinta Love vibrasi Cinta

Ubah Vibrasimu, Temukan Jodohmu

menyembuhkan kanker dengan cinta

Mengenali Vibrasi, mengenali Jodoh

Konon katanyah di zaman Nabi Alloh, Rasululloh SAW muncullah ajaran yang menganjurkan “Jika kau akan menikah, maka nikahilah yang sekufu.” Lalu dijelaskan dalam beberapa Nasehat bahwa “Jodohmu adalah cerminan dirimu.”

Ya, dalam ilmu pemberdayaan diri yang saya tau, sekufu bisa diartikan se-frekwensi. Jadi bukan artinya sekufu itu harus sepadan dan sederajat secara keluarga, materi, pendidikan atau kadar kecantikan atau ketampanannya. Akan tetapi lebih kepada getar rasa jiwa, hasrat, cita-cita ataupun tujuan hidup.

Jadi sebenarnya, orang-orang yang hadir dalam kehidupan kita adalah orang-orang yang satu frekwensi dengan kita. Seperti cara kerja gelombang radio, frekwensi yang kita pilih akan menemukan kita pada siaran radio dengan frekwensi yang sama. Maka bisa juga diartikan bahwa sebenarnya orang-orang yang hadir dalam kehidupan kita adalah reflexi dari diri kita sendiri. Itu sebabnya dapat dikatakan “Jodohmu adalah cerminan dirimu”. Karena yang bertemu denganmu adalah yang sekufu denganmu. Jodoh pasti bertemu. Ya khaaan..?

          Lalu sebenarnya anda yang menemukannya, atau dia yang menemukan anda? Halah.. ngapain dibuat pusing, yang penting kan sudah ketemu karena kalian satu frekwensi tadi. Heheh.. hayo,,kalimatnya muter-muter gini, mudah-mudahan anda tetap paham yak.

Sedikit saya ceritakan pengalaman saya tentang pencarian si Jodoh ini.

Dulu sekali saat saya baru-baru mengenal Cinta, dan berniat untuk menikah, saya sempat menelan pil pahit kehidupan Cinta. Karena orang yang saya cinta, dan sudah berencana menikah dengan saya, malah mengkhianati saya dan memilih menikah dengan wanita yang lebih cantik dari saya. Ya, lebih cantik dan lebih pintar menggoda, hingga si doi tergoda untuk menikah dengan dia. Aahh..betapa hancurnya hati saya saat itu, betapa pedasnya yang saya rasakan, ayam geprek mah lewat. Heheh

Untuk membalaskan sakit hati saya, setiap kali saya dikenalkan dengan lelaki, saya terima. Jadi waktu itu saya sibuk sekali saudara-saudara. Sibuk atur jadwal jumpa dengan yang mana. Heheh.. sok laris.. tapi tak ada satupun yang benar-benar saya cintai. Saya hanya butuh teman ngobrol, teman curhat, atau mungkin teman makan dan jalan saja untuk menghibur hati saya yang sedang terluka. Begitu si dia serius ngajak nikah, nah.. saya bingung. Dasar penjahat Cintah..hmhm.. saat itu pemahaman saya tentang arti cinta masih sangat minimalis.

baca juga Trauma Masa lalu dan Cara mengatasinya

Pada saat yang tepat saya tersadar, teman-teman saya sudah banyak yang menikah dan punya banyak anak. Lalu, saya?” Masih sendiri aja gitu? Emang enak?..” dan akhirnya saya pun bertobat. Saya sadar, apa yang saya lakukan selama itu adalah karena rasa sakit didalam hati saya. Dan dengan melakukan apa yang saya lakukan itu, saya banyak melukai hati orang dan hanya akan menambah masalah dan luka-luka baru dalam hati saya.

Dan saya pun kena batunya. Saat saya mulai serius berniat menikah, laki-laki yang datang dalam kehidupan saya kebanyakan adalah orang-orang yang tertunda kebaikannya, maaf “bajingan” istilahnya. Buat saya takut untuk melangkah. “ya Alloh apa iya, aku harus terima nikah sama lelaki yang begini? Gada pilihan lain apa? Yang sholeh gitu, yang baik, yang sayang dan cinta beneran gitu ke aku? Yang sekufu gitu?” tanya saya dalam hati. semakin saya bertanya-tanya “kenapa”, maka saya makin banyak bertemu dengan laki-laki dengan model begitu.

Waktu itu, Presiden IBH,  Bapak Alm. Yan Nurindra masih ada. Dan saya sempat konsultasi masalah ini ke beliau. Dan beliau pun memberi nasehat kepada saya, “jadi secara verbal dan mental, kita harus selalu meniatkan “apa yang kita inginkan” bukan “menghindari apa yang tidak kita inginkan.” Lalu beliau menyarankan agar saya melakukan Programing didalam pikiran saya “agar aura saya hanya menarik yang baik-baik saja.” Ya..saya simpulkan maksud beliau adalah tentang fokus.

          Fokus pada hal-hal yang kita inginkan, dengan fokus untuk mengindari hal-hal yang tidak kita inginkan, itu secara vibrasi sangatlah bebeda. Seperti halnya kita fokus pada hal-hal yang mendekatkan kita pada surga dengan fokus menghindari hal-hal yang bisa membawa ke neraka itu 2 hal yang sangat berbeda.

Bedanya dimana? Ya di vibrasinya, getar jiwanya.

Jika kita berfokus pada hal-hal yang kita inginkan, tentu itu akan membuat kita lebih bersemangat untuk menuai harapan, kita akan berusaha, lantunan doa-doa pun dipanjatkan dengan gembira. Maka yang terjadi Vibrasi kita naik levelnya menjadi Power, dan vibrasi ini akan membuat kita semakin bahagia dan damai. Dan oleh karena kita berbahagia melakukan kebaikan, maka vibrasi dalam diri kita akan menarik orang-orang baik yang kita inginkan, yang sefrekwensi dengan vibrasi kita, hadir dalam kehidupan kita.

Lalu bagaimana jika kita fokus untuk menghindari apa yang tidak kita inginkan?

Tentu pikiran kita meliar, dan penuh dengan kekhawatiran dan kecemasan, takut kalau ketemu lagi sama yang model begitu, ntar patah hati lagi, sakit lagi, sedih lagi, berdarah lagi… eehh sakit tapi tak berdarah ya… ? yayaya…

Maka yang terjadi apa?

Yang terjadi adalah vibrasi kita turun level jadi Force karena kita dilanda ketakutan, khawatir, cemas dan semua level vibrasi yang rendah , hal ini pada akhirnya akan menarik orang-orang yang tidak kita inginkan, yang juga sefrekwensi dengan vibrasi kita, hadir dalam kehidupan kita. Ya, begitulah saudara-saudara..

Ya, saat itu saya butuh waktu lama untuk memahami nasehat dari Alm. Pak Yan Nurindra. Namun anda sekarang sudah membaca tulisan saya ini, dan semoga anda lebih cepat memahaminya.

Alhamdulillah, sekarang saya bisa rasakan, jika ada lelaki yang tertunda kebaikannya datang pada saya, ntah kenapa, ntah bagaimana caranya, kehidupan akan punya jalannya untuk memisahkan saya darinya. Akan ada saja alasan untuk berpisah. Nah, loh…hati-hati loh Bang.. kalau punya niat buruk ke saya, maka bersiaplah untuk berpisah dengan saya. Berani??? Heheh (ngancam nih yea..)

Nah, kembali ke pembahasan sekufu tadi, jadi  sekufu artinya tiak harus setara secara materi, seiman, atau seumuran, atau setara kadar ketampanan dan kecantikannya. Lalu, gimana nasibnya yang kurang tampan? Apa gak bakal ada kesempatan berdampingan dengan yang cantik, untuk merubah keturunan, gitu? Atau apakah yang miskin gak punya kesempatan untuk nikah dengan yang kaya, gitu? Atau yang masih tertunda kesholehannya, gada kesempatan untuk mendapat pasangan yang sholeha, untuk lebih mendukunng kesholehannya, gitu?

Aahh… yang bener ajah aahh..

Jadi, saya lebih setuju bahwa sekufu itu artinya sefrekwensi. Artinya satu niat, satu tujuan, satu cita-cita, satu impian yang akan menjadi kekuatan untuk bergerak bersama menuju satu cita, saling dukung, saling menguatkan, dalam ikatan cinta yang sakinah, mawaddah warrohmah. Inih!!!

Dan berita baiknya, jika kita sudah memancarkan vibrasi kebaikan, yang saya sebut dengan istilah “vibrasi Cinta” di dalam “Miracle of Love”, maka secara otomatis kita bisa menarik orang-orang baik, yang kita inginkan, yang sefrekwensi dengan kita, tanpa kita undang bahkan tidak perlu kita cari-cari lagi, si doi akan hadir dengan sendirinya dengan jalan yang terbaik menurutNya.

Lalu, kenapa sampe sekarang belum nikah mbak? Ya jangan tanya itu, artinya anda belum baca buku saya yang best Seller itu. Ya, jelas lah. Bukunya juga belum terbit, heheh..

Jadi, sebelum anda menyalahkan orang-orang yang datang dalam kehidupan anda, yang anda anggap tidak membahagiakan itu, coba silahkan kaji diri anda terlebih dahulu. Curigalah, bahwa vibrasi yang anda getarkan, atau frekwensi yang anda pancarkan itulah yang membawa mereka hadir dan membuat anda kurang bahagia didalam kehidupan anda.

Solusinya gimana mbak? Ubah frekwensimu, ubah fokusmu, ubah vibrasimu. Maka itu secara otomatis akan mengubah orang-orang yang datang dalam kehidupanmu. InsyaAlloh

Jadi, ibarat Cermin, orang-orang diluar diri anda adalah cerminan diri anda sendiri. Sekarang coba berdiri didepan cermin dan tersenyumlah.. maka anda akan mendapati wajah yang sedang tersenyum..yaitu wajah anda sendiri. Lalu silahkan marah dan mengamuk, maka anda akan melihat sosok yang mengharukan, yaitu adalah diri anda sendiri yang sedang marah dan mengamuk.. Betul khan? Praktekin dulu yak.

Nah, artinya apa? Maka jika anda ingin dunia tersenyum pada anda, maka perbanyaklah menebar senyum pada dunia. Jika anda ingin mendapatkan kebaikan, maka perbanyaklah menebar kebaikan pada dunia. “Hal jazaa’ul ihsaani illal ihsaanu”. Artinya ; tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula). (Q.S.Arrahman: 60).

“Jika kau suka menolong, maka kau akan ditolong”

“Jika suka mema’afkan, maka kau akan dima’afkan”

“Jika kau suka memberi, maka kau akan menerima pemberian”

Tapi janganlah kamu memberi dengan harapan menerima lebih banyak lagi ya, itu Norak namanya. Maaf!

Nah satu lagi “Jika kau baik, maka akan bertemu dengan yang baik pula”.

Q.S.An-Nur: 26 silahkan dibaca ya..

Tapi gimana mbak, jika kita sudah baik tapi dibalas tidak baik?

Atau gimana jika lelaki yang baik, menikah dengan wanita yang kurang baik?

Atau sebaliknya, wanita yang baik malah menikah dengan lelaki yang kurang baik?

Saya jawab yah

  1. Kita sudah baik, tapi dibalas tidak baik. Pasti gak enak banget donk yah.

Tapi ingat, balasan kebaikan itu bukan harus dari orang yang kita berikan kebaikan kepadanya. Tapi balasan kebaikan itu bisa datang dari orang-orang yang tidak kita sangka, dan bisa saja malah belum kita kenal. Paham yak? Jadi, Saat anda mendapat kebaikan dari orang lain, bisa jadi itu balasan dari kebaikan anda selama ini, maka bersyukurlah..

Bukan karena “jika bersyukur, nikmat ditambah” tapi “karena dengan bersyukur hati anda merasa puas.

2. Bagaimana dengan lelaki baik yang menikah dengan wanita yang kurang baik, dan sebaliknya ada wanita baik yang menikah dengan lelaki yang kurang baik?

Bisa jadi, inilah orang-orang yang terbaik yang dipilih oleh Alloh untuk mendapatkan Surga yang penuh kenikmatan itu.

Inilah orang-orang yang terpilih untuk memasuki Surga dengan nikmat kesabarannya.  Seperti Se-sabarnya Nabi Luth AS terhadap istrinya “Wa’ilah, atau se-sabarnya wanita mulia “Asiyah” terhadap suaminya Fir’aun. Apa yang dikendaki Alloh terjadi pasti terjadi. “kamu tidak mengetahui, sedangkan Alloh maha mengetahui.”  Jadi ya sabar saja, kalau punya suami seperti Fir’aun atau istri seperti Wa’ilah. Firman Alloh dalam Surat An-Nisa ayat 19; “……dan bergaullah dengan mereka secara patut. Jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Alloh menjadikan padanya kebaikan yang banyak.

Ya,dari kisah keduanya (Nabi Lut AS dan Fir’aun) kita bisa memetik pelajaran bahwa pada akhirnya kebaikanlah yang pasti menang. Maka jangan pernah menyerah untuk jadi orang baik. Tebarkanlah vibrasi cintamu, perbanyaklah orang-orang yang bahagia dengan kehadiranmu, dan berbahagialah bersama mereka. Hidup di dunia hanya sebentar kawan, mari kita warnai dengan warna cinta dan kebaikan.

Jika anda membutuhkan penjelasan lebih lanjut tentang tulisan ini, atau anda sedang mengalami seperti yang saya paparkan diatas,  atau anda merasa butuh therapy untuk masalah yang berkaitan dengan vibrasi Cinta, atau anda bermasalah dengan pasangan anda dan ingin mendapat solusinya, anda boleh hubungi saya di 081376524140

Please follow and like us:

Artikel Yang Direkomendasikan

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *