Cinta Keuangan Love vibrasi Cinta

DEWASA DALAM BERCINTA

Dalam artikel kali ini kita akan membahas tentang kedewasaan Cinta.

Dalam berhubungan dengan sesama manusia, atau sesama makhluk Tuhan, atau pun berhubungan dengan Tuhan, kita butuh adanya kedewasaan Cinta.

Saya ingatkan tulisan saya di artikel sebelumnya tentang Vibrasi Cinta

Bahwa kita hanya akan menemukan yang sefrekwensi dengan kita. Maka menjaga frekwensi itu sangat mutlak dilakukan. Namun bagaimana bisa menjaga, jika kita tidak menyadari kebaradaan frekwensi itu? Disinilah kedewasaan Cinta itu dibutuhkan.

Bukan hanya soal hubungan dengan pasangan, suami, istri atau seseorang yang anda pilih sebagai kekasih, tapi hal ini juga menyangkut tentang nasib kehidupan anda ke depan.

Kedewasaan adalah tumbuhnya keberanian dalam membuat keputusan.

Kedewasaan adalah keberanian meninggalkan sesuatu demi sesuatu yang lebih penting.

Kedewasaan adalah keberanian untuk membuang kebiasaan buruk dan menggantinya dengan yang lebih baik.

Anak balita, yang berni melepas isapan jempolnya dan membiasakan diri untuk tidak mengisap jempol lagi, artinya ia siap untuk tumbuh lebih baik.

Anak Balita yang berani melepaskan botol susunya atau kompengnya dan mulai belajar minum dengan gelas, artinya ia siap untuk menjadi dewasa.

Anak Balita, yang berani meninggalkan mobil-mobilan nya dan mulai belajar di sekolah, artinya ia siap tumbuh dewasa dan lebih baik.

Dari awal kehidupan, kita sudah ditempah seperti itu. Begitulah agar kehidupan kita terus bertumbuh, semakin dewasa dan semakin baik.

Aneh, jika ada seorang dewasa yang masih ngempeng, masih ngisap jempol, atau masih minum dari botol dot. Ya khaaaann…

Tapi tak jarang kita temui yang seperti itu secara kiasan. Orang yang secara umur sudah pantas lebih dewasa, tapi masih sering bingung dalam mengambil keputusan, masih tak ingin berpisah dengan kelompoknya, tak bisa lepas dari teman-teman nongkrongnya, tak bisa melepaskan kebiasaan buruk nya, bahkan saat berbuat salah yang menyakiti hati orang lain, woles ajah kayak gak terjadi apapun, belagak kayak bayi yang tidak berdosa, tak tau apa-apa, dst…

Orang-orang seperti diatas sama saja dengan orang dewasa yang secara umur sudah dewasa, tapi masih pake kalung kompeng, masih ngisap jempol, masih “mimik cucu pake botol dot”.

Nah, orang-orang seperti ini perlu disadarkan agar bisa dewasa secara wajar dan lebih sukses kedepannya.

Begitupun dalam mencintai, perlu adanya kedewasaan Cinta. Terlebih cinta kepada Tuhan.

Coba bayangkan, bayi baru lahir belum tau apa-apa, Alloh penuhi semua kebutuhannya melalui tangan Ibu/Ayah. Dimandikan, dibajui, disusui, dikasi makan, semua dibantu. Alloh tetap maklum, Alloh tetap sayang pada si bayi, walau belum diberi kewajiban apapun, belum bisa melakukan ibadah apapun.

Tapi semakin ia besar, maka mulai ada tugas belajar, mulai ada kewajiban, dan mulai diminta pertanggung jawaban. Alloh tetap sayang, tetap Cinta pada hambanya, tapi apa yang kau lakukan untuk menunjukkan cintamu pada Alloh?

Maka, Dewasalah sayang…

Beranilah dalam mengambil keputusan. Beranilah meninggalkan kesenanganmu demi hal yang lebih penting dalam hidupmu. Beranilah untuk melepaskan kebiasaan buruk, dan berupaya menggantinya dengan kebiasaan baik yang lebih bermakna, lebih bermanfaat.  bukan hanya bagi dirimu, tapi juga untuk orang-orang yang kau cintai.

Dalam hubungan Rumah tangga, karir, bisnis, kedewasaan cinta ini sangatlah penting. Orang-orang yang sefrekwensi dengan kita dalam kedewasaan cintanya, akan menemukan kita, untuk bersama-sama maju saling sokong, saling dukung ke arah yang lebih baik.

Jika anda  sudah menemukan orang-orang seperti ini (yang se-frekwensi), pegang tangannya, jangan lepaskan lagi. Dan jaga frekwensinya agar tetap sama.

Lalu bagaimana jika beda frekwensi?

Jelas akan berpisah dan ditinggalkan.

Walaupun kita tak ingin berpisah. Walaupun kita tak ingin ditinggalkan ataupun meninggalkan.

Maka sesungguhnya kedewasaan Cinta itu adalah keberanian untuk mengambil keputusan tumbuh bersama cinta yang mana, yang dipilih, yang  di inginkan, lalu berani meninggalkan cinta yang lain. Walaupun semuanya baik untukmu.

Bukan tak sayang, bukan tak cinta, bukan pula mengabaikan cinta yang lain, akan tetapi pilihan prioritas itu ada ditanganmu sayang. Karena tak mungkin hatimu mampu untuk mencintai semuanya dengan kadar yang sama.

Lalu bagaimana bisa tau kadar kedewasaan Cinta seseorang? (Bersambung di artikel selanjutnya, InsyaAlloh)

Jika artikel ini bermanfaat, anda boleh membagikannya ke teman yang lain. Jika ada kritik dan saran anda boleh sampaikan kepada saya melalui kolom komentar, terimakasih ya.

Jika anda butuh konsultasi tentang artikel ini, atau sedang mengalami yang saya paparkan di artikel ini dan ingin belajar lebih baik, anda bisa hubungi saya di 081376524140

 

Please follow and like us:

Artikel Yang Direkomendasikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *