Pengennya sih Nikah secepatnya, tapi…?
1. Kerja belum mapan.
2. Masih kuliah.
3. Belum punya rumah.
4. Belum punya mobil.
5. Belum mampu menafkahi istri.
6. Belum dapat restu orang tua.
7. Belum dapat pasangannya. 🤭
Kamu yang mana? Jujur lah… 😁
Ya, teman-teman sekalian yang setia membaca tulisan saya, yang disayangi Tuhan, pada artikel kali ini kita bahas soal pernikahan yak.
Berapa banyak orang yang sejujurnya sudah pengen nikah, tapi…masih banyak alasan, masih banyak tapi…tapinya.
Intinya, merasa belum mampu.
Berapa banyak ya? Udah gak usah dihitung, saya juga gak tau kok berapa banyaknya.
Ada juga yang harus menunda pernikahannya, walau sudah pengen banget (kebelet nikah) karena punya niatan harus sukses dulu baru nikah.
Harus bahagiakan orang tua dulu, baru nikah.
Harus punya rumah dulu, punya mobil dulu, baru nikah.
Atau harus tamat S2 dulu donk, baru nikah.
Padahal pernikahan gak butuh syarat begitu.
Dari alasan-alasan yang saya sebutkan diatas, yang paling masuk akal itu adalah yang nomor 7. Karena syarat nikah harus ada mempelai pria dan wanita, ya khaaan.?
Kalau belum punya pasangan, trus mau nikah sama siapa donk? Moso’ sama bantal guling. Gak lucu ahhh.
Nah, untuk alasan nomor 7 itu saya gak akan bahas panjang lebar disini. Karena akan saya tulis dalam buku perdana saya nantinya. Tunggu ya, sabar. 😁
Tapi untuk alasan yang lain, temen-temen perlu lanjutkan membaca artikel ini.
Saat pergi Umroh tahun 2019 lalu, saya alami sendiri. Saya nekat bayar DP nya, padahal saya belum tau mau lunasin nanti uang dari mana. Bismillah aja.
Ntah kenapa, ada saja rejeki berdatangan masuk ke rekening saya. Bahkan yang gak saya sangka-sangka datangnya.
Ternyata apa rahasianya?
Alloh itu memampukan orang-orang yang dipilihNya, untuk datang memenuhi panggilanNya ke tanah suci.
Jadi kuncinya ada pada pilihan Alloh.
Maka jangan takut gak mampu bayar, atau takut nanti disana gimana? karena jika Alloh sudah memilih kita, pasti Alloh yang memampukan kita untuk memenuhi undanganNya.
“Alloh memampukan orang yang dipilihnya untuk umroh, bukan memilih orang yang mampu untuk umroh.”
Nah, tentu tidak berlebihan, jika saya anggap pernikahan juga begitu.
Banyak yang menahan diri untuk nikah karena belum merasa mampu, “mau dikasi makan apa istriku nanti.”
Sadar gak sih, itu artinya kamu sedang menghina Tuhan.
Tuhan sudah pertemukan kamu dengan seseorang yang menyayangi kamu, kamu juga sayang dia, dan sudah pasti Tuhanlah yang menghadirkan cinta itu dihati kamu dan dia, trus…mau nikah, kamu ragu nanti makan pake apah?
Artinya kamu meragukan kekuasaan Tuhan. Silahkan istighfar.
Jika Alloh sudah berkehendak untuk menikahkan kamu, maka pasti Alloh mampukan. Pasti Alloh cukupkan kebutuhan dalam pernikahan itu. Ini kata Alloh, bukan kata saya.
“Alloh memampukan orang yang dipilihNya untuk menikah, bukan menikahkan orang yang mampu untuk menikah.’
Trus gimana yang nunggu punya rumah dan mobil dulu, nunggu sukses dulu, nunggu dapat kerja yang mapan dulu, baru mau nikah???
Haduuuhhh…. Pernikahan bukan ibadah sehari, teman-teman. Kita bermohon bisa langgeng sekali seumur hidup, sampai kehidupan berikutnya. Jadi nikah itu ibadah yang panjang. Masih banyak waktu untuk mencapai semua itu.
Jadi soal rumah, mobil, kemapaman itu bisa menyusul. Gak mesti semua diadakan sebelum nikah. Karena itu bukan syarat syah menikah.
Trus.. yang harus lulus S2 dulu baru nikah??? Iya sih. Bagus juga. Tapi kalau rejeki nikah itu datang saat belum tamat kuliah, kenapa mesti memaksakan diri harus tamat dulu. Emang tahan??? 🤭
Ya, artinya kuliah bukanlah suatu hambatan untuk terjadinya pernikahan. Banyak kok yang nikah dalam status masih kuliah. Tapi jangan nikah sama teman sekampus. Gak kuat ahhh. Moso sekampus mau dinikahi semua. Emang kuat? 🤭
Gimana yang belum dapat restu dari orang tua?
Ya harus dipahami apa alasannya. Kalau alasannya sesuai syari’at wajib di terima. Tapi kalau alasannya gak masuk akal, restu orang tua boleh nyusul nanti😁
Apa contoh alasan yang sesuai syari’at?
Jangan dulu nak, kamu belum disunat moso’ mau nikah.. 😁
Jangan nikah dulu, kamu blm 17 tahun. Belum punya KTP. 😁
Jangan nikah sama dia, kita beda agama.
Jangan nikah sama dia, dia itu kakak kandung kamu.
Apa alasan yang gak masuk akal?
Jangan nikah sama dia, kamu anak sulung gak baik kalau nikah sama anak ke dua.
Jangan nikah sama dia, keluarganya beda kasta sama kita. Bikin malu aja.
Jangan nikah sama dia, wajahnya terlalu jelek. Uang bisa dicari, tapi keturunan wajah, susah di ubah. 🤭
Nak, jangan nikah sama dia, weton mu dengan weton dia gak cocok. 🤭
Banyak juga kan, yang menikah dengan restu orang tua menyusul belakangan. Kalau memang alasannya gak sesuai syariat, silahkan lanjut. Gak wajib dituruti. (Kompor deh aku). 😁 Biar pada cepet nikah yang baca. Saya doain.
Berapa banyak orang yang ingin sukses dulu baru nikah. Akan tetapi ukuran suksesnya gak jelas. Merasa belum sukses terus, akhirnya hanyut dalam pencapaian itu hingga mengabaikan ajakan untuk nikah. Gak sukses, gak nikah.
Yang pengen bahagiakan orang tua dulu baru nikah. Sini saya bisikin, sadari lah, bahwa pernikahan kamu itu juga kebahagiaan bagi orang tua kamu. Trus kamu pikir, setelah nikah, kamu bakal berhenti bahagiakan orang tua, gitu?
Gak khaaan??? Ya udah nikah lah. 😁
Sudahlah. Gak perlu tunggu mapan, punya rumah dulu, punya mobil dulu, Tamat kuliah dulu, bahagiakan orang tua dulu, dll alasan untuk menunda nikah.
Jika kamu sudah merasakan jatuh cinta, artinya kamu sudah pantas untuk menikah. Karena obat dari jatuh cinta adalah nikah. Titik. Gak pake koma.
Banyak kok saya lihat, yang masih kuliah nikah, belum punya kerjaan mapan, menikah. Belum punya apapun, menikah. Mereka mulai dari nol sama-sama. Berjuang sama-sama. Dan Mereka raih suksesnya setelah menikah.
Dan banyak juga saya lihat, yang sudah mapan, kerjanya bagus, punya rumah dan mobil, menikah dengan resepsi yang mewah, ehhh baru berapa lama menikah suaminya di pecat dari pekerjaannya. Hartanya habis dijual untuk kebutuhan hidup. Pailit.
Artinya apa? Kita gak pernah tau apa yang akan terjadi kedepannya.. gak seorang pun yang tau. Maka kemapanan itu pun bukan suatu jaminan untuk suksesnya pernikahan, bukan pula warisan yang bisa kita nikmati terus menerus. Semua akan berahir.
Trus…gimana donk?
Ya sudah. Mau nikah ya nikah aja. Bismillah!!!
Sampai disini dulu, semoga dapat memacu adrenalin anda untuk segera menikah.
Salam cinta dari saya, Assalamu’alaikum warah matullohi wabarakatuh ❤️