*Iyyaka na’budu waiyyaka nasta’in*
“Hanya kepada Alloh aku menyembah, dan hanya kepada Alloh aku mohon pertolongan.”
Orang-orang yang menaruhkan harapannya kepada selain Alloh, artinya mereka siap untuk kecewa.
Sebagai hamba yang beriman kepada Alloh, sudah selayaknya kita berharap dan menggantungkan harapan kita hanya kepada Alloh.
Sesuai dengan Surah Al-fatiha ayat ke 5, bahwa hanya kepada Alloh saja kita menyembah, dan hanya kepada Alloh kita mohon pertolongan.
Sholeh, sholeha, manteb banget kalau ini jadi wejangan. Yakin dan pegang terus keyakinan ini.
Namun dalam artikel kali ini, saya ingin mengajak teman-teman sekalian untuk berpikir sejenak, bisa ya? Sebentar saja lanjutkan membaca.
Coba pikir, selama ini apakah Alloh yang sudah anda sembah selama bertahun-tahun itu pernah anda temui? Bertatap muka, maksud saya. Atau saat anda sedang berdoa, apakah anda mendengar suara Alloh menjawab do’a anda?
Lalu kemudian, pikir lagi, saat anda bingung, galau, karena sedang banyak masalah misalnya, dan anda butuh petunjuk, butuh curhat, butuh tukar pikiran, butuh nasehat mungkin, apakah anda bisa langsung ngobrol dengan Alloh dan Alloh langsung memberi petunjuk?
Jawab saja dalam hati. Sudah pasti tidak. Karena anda bukan Nabi Musa yang bisa berdialog langsung dengan Alloh.
Eeeth jangan protes dulu. Baca aja dulu.
Jangan mendebat saya soal tafsir, karena saya bukan ahli tafsir. Anda bukan lawan saya jika berdebat soal tafsir. Karena saya ga cukup punya ilmu dibidang itu.
Miracle of Love, adalah keajabain Cinta dari sang maha Cinta, yang bisa anda dapatkan dengan menyinta.
“Cintai yang dibumi maka yang dilangit akan mencintamu”
Jadi, ternyata Alloh itu memberi rejeki/ pertolongan kepada hambanya tidak secara langsung, melainkan melalui hamba-hambanya yang lain.
Itu sebabnya kita diajarkan untuk berkasih sayang, saling cinta, saling dukung dalam kebaikan, agar silaturahim antara kita terjalin baik, dan rejeki / pertolongan Alloh tak putus mata rantainya.
Contoh kasus;
Dodi sangat butuh pekerjaan yang bisa menghasilkan uang untuk biaya adik-adiknya. Kemudian si dodi bertemu dengan Jefri teman sekolahnya dulu yang sekarang sudah sukses dengan karirnya.
Dulu saat sekolah, Dodi sering menolong Jefri mengerjakan PR, Dodi juga pernah melindungi Jefri saat dihukum karena bolos sekolah. Dodi melindungi Jefri agar tidak dihukum guru, karena tau bahwa Jefri bolos karena harus kerja mencari uang untuk perobatan ibunya.
Kini Jefri sudah lebih sukses dari Dodi. Dan mengetahui Dodi butuh pekerjaan, Jefri langsung membantunya agar Dodi bisa diterima kerja di perusahaan tempat Jefri bekerja. Dan Dodi pun tertolong.
Nah, andai….andai hubungan silaturahim antara Dodi dan Jefri tidak baik, apakah kisah diatas bisa terjadi.
Andai Dodi pernah menyakiti Jefri, dan Jefri belum memaafkan, apakah Jefri mau membantu Dodi??? (Ya, itu urusan Jefri, bukan urusan saya). Heheh..
Tapi pada hakekatnya, Alloh menolong Dodi melalui perantara Jefri. Pertemuan Dodi yang sedang butuh pekerjaan, dengan Jefri yang bisa menolongnya mendapat pekerjaan, itu bukan suatu kebetulan teman-teman.
Bahkan kebaikan Dodi kepada Jefri saat di sekolah dulu pasti sudah diatur, dan ketika Jefri harus bolos sekolah karena bekerja mencari uang untuk ibunya, kemudian Dodi melindunginya, itu juga pasti sudah diatur sekenarionya teman-teman. Tak ada yang kebetulan.
Kepikiran gak sih? Siapa yang menggerakkan kebaikan hati Dodi untuk menolong Jefri saat sekolah dulu? Sehingga Dodi bebas dari hukuman?
Kepikir gak sih? Siapa yang menggerakkan Dodi dan Jefri sehingga mereka bisa bertemu disatu titik yang pertemuan itu sangat membahagiakan bagi terkabulnya doa Dodi.
Dan sudah pasti dan seharusnya Dodi banyak bersyukur atas pertolongan Alloh yang datang melalui Jefri.
Sesungguhnya, segala yang terjadi di dunia ini sudah tertulis dilangit.
Maka saat anda butuh bantuan, lalu anda dipertemukan dengan orang yang dapat memberikan bantuan, itu pasti sudah tertulis dilangit. Tak ada yang kebetulan.
Miracle of Love, adalah bentuk Cinta Ilahi.
Dia sang maha Cinta, mudah sekali bagiNya melembutkan dan menggerakkan hati orang-orang yang iya kehendaki untuk menjadi perpanjangan cintaNya menolong kita yang sedang butuh pertolongan.
Lalu bagaimanakah jika silaturahim kita ke sesama manusia tidak baik?
Dengan si Fulan baru ribut. Dengan si Fulan malah gak cakapan, (Diem-dieman), dengan si Fulan belum minta maaf habis berdebat kemarin, lalu dengan si Fulan gak berani ketemu karena takut ditagih hutang, dengan si Fulan malah sudah berbulan-bulan musuhan. Si Fulan sudah diblokir habis cekcok kemarin, dan belum minta maaf. Akhirnya ga punya teman.
Lalu dengan naifnya anda bilang “cukuplah Alloh sebagai penolong, dan kepada Alloh saja hamba berharap.” Anda sehat? Hallow…
Kalau anda tidak punya teman, dari mana pertolongan itu akan datang? Melalui siapa?
“Ahhh bisa saja tiba-tiba ada yang ketok pintu memberi pertolongan, padahal gak kenal.” Waahh ajaib ya. Sujud syukurlah kalau itu terjadi pada anda dan banyaklah bersedekah sebagai rasa syukur.
Itu bisa terjadi saat hati anda penuh cinta dan menjaga prilaku baik terhadap sesama, atau mungkin anda gemar menolong. Bisa saja. Banyak kisah seperti itu. Tapi kan……?
Tapi apa iya anda seberuntung itu? Ini bukan sinetron teman-teman.
“Aahhh saya banyak teman, saya sering menolong, tapi saat saya kesulitan, kemana teman-teman saya? Gada yang nongol batang hidungnya.” Itu derita loe!!!”
“Tak ada balasan kebaikan, kecuali kebaikan juga.” (Q.S; Arrahman)
Penderitaan dimulai, saat anda melakukan kebaikan kepada Tono, dan berharap Tono yang akan membalas kebaikan anda, padahal balasan kebaikan itu bisa saja datang dari Tini, Tina, Toni dst…. (Ntah siapa mereka itu, saya juga gak kenal sih.) Heheh..🤭
Jika kamu suka menolong, kamu pun akan ditolong.
Pertolongan itu pasti, namun jangan dipikir pertolongan itu datang dari orang yang anda harapkan untuk menolong. Karena Alloh bisa saja menurunkan pertolongan lewat siapa saja yang Dia kehendaki. Inilah yang disebut berharap kepada Alloh. Tidak berharap kepada mahluk.
Jika anda berharap dengan si Toni, giliran Toni gak bisa menolong, anda akan kecewa.
Akan tetapi jika anda berharap hanya kepada Alloh, lalu Alloh datangkan si Desi untuk menolong anda. Akan tetapi anda menolak pertolongan Desi, karena anda harap Tono yang menolong anda, apakah anda sedang mabuk? Sehingga gak sadar bahwa Desi didatangkan oleh Alloh untuk menolong anda. Hallow… Sadarkah anda?
Lalu anda pun terus berdoa, Alloh tetap datangkan Desi lagi, Desi lagi, dan anda tetap menolaknya, belagak gak butuh dengan Desi. Apa yang anda pikirkan? Anda berpikir Alloh belum mengabulkan doa anda? Alloh belum menolong anda? Anda waras??? (Jadi saya yang emosi nih. Heheh )
Sekian dulu tulisan dari saya ini, semoga tulisan ini bisa sedikit mengungkit keyakinan anda kepada sang maha Cinta, Tuhan Alloh Subhanahu Wata’ala.
Jika anda butuh diskusi lebih lanjut silahkan tulis dikolom komentar, atau anda bisa hubungi saya di 081376524140
Assalamu’alaikum, banyak cinta untuk kita.❤️