Cinta Love Miracle Of Love

CINTA ini milik kita. Lalu Kapan Aku Kau Lamar???

*Merasa Pantas mendapatkan*

Alangkah indahnya kisah cinta putri bungsu Rasululloh Muhammad SAW, yaitu Fatimah Azzahra dengan Ali bin Abu Tholib. Sangat pandai mereka menjaga hati yang penuh bunga asmara cinta itu, bahkan syaiton tidak dapat mengendus aroma cinta yang mulia itu hingga sampai saat Alloh menghalalkan cinta mereka berdua.

Fatimah Azzahra yang kecantikan ruhaninya melintasi langit ketujuh, Ali sudah lama memendam perasaan cinta, namun tak kuasa menyampaikan isi hatinya karena keadaannya yang serba terbatas.

Ketika Fatimah Azzahra dilamar oleh sahabat Nabi, Abu Bakar Ash Shiddiq, bergelora kegalauan dijiwa Ali. Merasa rendah diri dan tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Abu Bakar. Baik secara kedudukan disisi Rasululloh maupun secara Financial, Ali merasa jauh dibawah Abu Bakar.

Dan ketika mendengar kabar bahwa lamaran Abu Bakar terhadap Fatimah Azzahra ditolak, Ali merasa bersemangat lagi. Namun belum juga berani mengutarakan perasaannya. Mungkin ini yang namanya Cinta.

Tak sampai disitu ujian, setelah Abu Bakar ditolak, maka datang lagi Umar ibnu Al Khathab melamar Fatimah Azzahra.

Kembali Ali galau, dan semakin rendah diri, apalagi dirinya jika dibandingkan dengan Umar. Sungguh Ali merasa tidak ada apa-apanya. Dan Ali hanya bisa ikhlas jika Fatimah akan menikah dengan Umar.

Namun ternyata terdengar kabar bahwa lamaran Umar terhadap Fatimah Azzahra pun ditolak oleh baginda Nabi Muhammad SAW.

Ali agak bingung, namun juga bahagia, “oohhh..masih ada harapan ternyata.” Hmhm…

Namun ujian masih berlanjut bagi cinta mereka. Setelah lamaran Abu Bakar dan Umar ditolak, datang lagi Abdul Rahman bin Auf melamar Fatimah Azzahra dengan membawa 100 unta bermata biru dan 10.000 Dinnar. Setara dengan 55 Milyar Rupiah. Namun lamaran itu pun ditolak oleh Rasululloh.

Kemudian datang lagi Usman bin Affan memberanikan diri untuk melamar Fatimah Azzahra dengan mahar yang sama yang dibawa oleh Abdulrahman bin Auf, dan ternyata lamaran Usman pun ditolak oleh Rasululloh.

4 orang sahabat terbaik yang dekat dengan Rasululloh telah ditolak lamarannya, padahal ke empat sahabat Rasululloh secara financial sangatlah mapan.

Ali bahagia, karena masih ada harapan untuk mendapatkan Fatimah Azzahra, namun hatinya pun bingung “Ke empat sahabat terbaik yang berkedudukan tinggi di sisi Rasululloh dan kaya raya sudah ditolak lamarannya, apa lagi aku yang tidak punya apapun ini?” (Begitu kira-kira Ali berkata dalam benaknya).

Lalu salah seorang sahabat Ali berseru “Mengapa bukan kau saja yang melamar Fatimah kawan?” Aku punya firasat bahwa lamaranmulah yang ditunggu oleh baginda Nabi.” Lanjutnya.

“Aku?” Tanya Ali tak yakin. “Ya, engkaulah wahai saudaraku.” Kata sahabat itu menguatkan.

“Aku hanya pemuda miskin. Apa yang bisa aku andalkan.” Kata-kata Ali miris.

“Kami dibelakangmu kawan.” Sahabatnya semakin menguatkan Ali. (Kompor gitu loh.) 🤭

Ali mengumpulkan semua kekuatan hatinya untuk memberanikan diri menemui Rasululloh. Tapi hanya berani duduk terdiam disamping Rasululloh. Lama sekali… (Eehh dasaaarr…)

Hingga akhirnya Rasululloh lah yang membuka kata “Wahai putra Abu Thalib, apa gerangan yang kau inginkan?”

Ali masih terdiam, menarik nafas dalam, menahan diperut, kemudian menghembuskannya perlahan hingga seluruh ketenangan diraih, kemudian keberanian itu pun keluar, masih dengan suara gemetar, Ali menjawab “ya Rasululloh, aku hendak meminang Fatimah.”

Rasululloh pun tersenyum dan sama sekali tidak terkejut. Secara Rasululloh pasti sudah mengetahui isi hati keduanya. (Ali dan Fatimah).

Kemudian Rasululloh menjawab “Bagus wahai Ibnu Abu Thalib, beberapa hari ini banyak yang ingin meminang putriku. Tetapi dia menolaknya. Sekarang kita tanya apa jawaban Putriku bagi lamaranmu.”

Ternyata ketika ditanya, Fatimah hanya diam. Dan diamnya Fatimah Azzahra membuat Rasululloh mengambil kesimpulan bahwa Fatimah setuju dengan lamaran Ali.

“Adakah sesuatu yang bisa kau bawa sebagai maharnya wahai Ali?” Tanya Rasululloh kemudian.

Ali menjawab “Orang tuaku yang menjadi penebusnya untukmu ya Rasululloh, tak ada yang aku sembunyikan darimu. Aku hanya memiliki 1 ekor unta untuk membantuku menyiram tanaman, sebuah pedang dan sebuah baju zirrah dari besi.”

Dengan tersenyum Rasululloh bersabda; wahai Ali, tak mungkin kau berpisah dengan pedangmu karena ia kau gunakan untuk melawan musuh-musuh Alloh, dan tak mungkin pula kau berpisah dengan untamu, karena ia kau gunakan untuk membantumu menyiram tanaman. Juallah baju besimu sebagai maharnya.”

Kemudian Ali menjual baju besi itu seharga 400 dirham dan diserahkan kepada Rasululloh sebagai mahar untuk menikahi Fatimah Azzahra.

Kemudian Rasululloh bersabda “berbahagialah wahai Ali, sebenarnya Alloh sudah menikahkanmu dengan putriku di Langit, sebelum Aku menikahkanmu dengan putriku di bumi.” Diriwayatkan oleh Ummu Salamah RA.

Rasululloh bersabda “Sesungguhnya Alloh memerintahkan aku menikahkan Fatimah putri Khadijah dengan Ali Putra Abu Thalib, maka saksikanlah, aku telah menikahkannya dengan mas kawin 400 Dirham, dan Ali Ridho dengan mahar tersebut.

Akhirnya sang putri menikah dengan sang pangeran pujaan hatinya. Setelah syah menikah, dimalam harinya Fatimah berkata pada Ali, “Maafkan aku karena sebelum menikah denganmu, aku pernah jatuh cinta satu kali pada seorang pemuda, dan aku sangat ingin menikah dengannya.”

Maka Ali pun bertanya ” mengapa kau tidak menikah dengannya, apakah kau menyesal menikah denganku wahai Fatimah.?”

Lalu sambil tersenyum Fatimah menjawab suaminya “Pemuda itu adalah dirimu.” MasyaAlloh. Kalau di film kartun mungkin Ali sudah terbang dengan mata berlope-lope dan penuh bunga dimana-mana sangking bahagianya mendengar jawaban istrinya Fatimah Azzahra yang romantis. Cie…cie….🤭

Cerita ini sudah banyak tersebar, namun yang ingin saya bahas pada artikel ini adalah rasa pantas untuk mendapatkan yang kita inginkan.

Berapa banyak mimpi-mimpi yang tak dapat terwujud karena tak berani mewujudkannya. Karena merasa tak mampu, atau tak pantas mendapatkan.

Kadang pikiran kita yang liar ini, dengan menyedihkan membatasi kuasa Alloh untuk bekerja pada kita. Alloh sudah menetapkan dia sebagai jodoh kita, tapi kita malah sibuk membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain yang kita anggap lebih baik dari kita.

Merasa tak pantas padahal butuh. Memaksa ikhlas padahal termehek-mehek dibalik kamar. Lalu menulis puisi, atau bernyanyi tentang kasih tak sampai. Berlari ke hutan kemudian berbelok ke pantai …jebur deh…nganyuuuut…🤭

Yakinlah!!! Jika memang dia jodohmu, pasti Alloh mudahkan. Dan jika kamu dengan pikiranmu yang liar itu merasa tak mampu, maka akan Alloh mampukan.

Jangan menghakimi diri, bahwa dia lebih pantas berdampingan dengan yang itu, yang sono, yang ntahlah… Padahal dia sedang menanti kedatanganmu untuk berani meminangnya. Bisa jadi namu kamulah yang tertulis dilangit untuk menikah dengannya.

Dan jika hatimu merindukannya, mengapa masih saja membatasi diri dan merasa tak pantas. Sedangkan rindu itu semakin menyiksa dan merongrong jiwa yang haus akan kasih sayang.

Jika dia jodohmu, pasti Alloh pantaskan kamu mendapatkannya.

Berhentilah berkata sibuk untuk memantaskan diri, padahal kamu sendiri tak tau kamu itu pantas untuk siapa. Alloh lebih tau, kamu tidak tau. Perhatikan saja dirimu, dan perbaiki amalmu.

Miracle of Love nya disini, ternyata Alloh telah menikahkan Ali bin Abu Tholib dengan Fatimah Azzahra dilangit sebelum Rasululloh menikahkan keduanya di bumi. MasyaAlloh. Jodoh memang sudah tertulis.

Ya Alloh, aku bermohon untuk siapa saja yang sedang memperjuangkan pernikahannya, agar Engkau mudahkan jalan mereka menuju berkah pernikahan yang Engkau Ridhoi.

ILAAHIY ANTA MAQSHUUDIY WA RIDHOOKA MATHLUUBIY A’THINIY MAHABBATAKA WA MA’RIFATAKA

ﺍﻟﻬﻲ ﺍﻧﺖ ﻣﻘﺼﻮﺩﻱ ﻭﺭﺿﺎﻙ ﻣﻄﻠﻮﺑﻲ
ﺍﻋﻄﻨﻲ ﻣﺤﺒﺘﻚ ﻭﻣﻌﺮﻓﺘﻚ
“Ya Alloh, hanya Engkau yang hamba maksud, ridhoMu yang hamba dambakan, berikanlan hamba kemampuan untuk mencintaiMu dan berma’rifat kepadaMu.

Semoga tulisan ini banyak manfaatnya, silahkan share ke teman-teman yang membutuhkan, silahkan diskusi dikolom komentar atau boleh hubungi saya di 081376524140. 

Salam cinta. Assalamu’alaikum warahmatullohi wabarakatuh.

Please follow and like us:

Artikel Yang Direkomendasikan

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *