Dulu sekali, saat saya mulai tertarik dengan lawan jenis. Saya sampai lupa kapan itu terjadi karena sudah sangat dulu kala. Saya sering heran, melihat teman-teman saya yang lagi pacaran. Mereka menunggu saat ketemu di malam minggu, terus duduk berdua, ngobrol lama, terus jalan-jalan tanpa tujuan. Yang penting jalan aja naik motor berdua, dan mereka bangga bisa melakukannya.
Sedangkan saya, kalau di ajak duduk berdua, bingung gak tau mau ngomong apa? Akhirnya bahas guru disekolah, terus cerita yang lucu, ketawa bareng sampe sakit perut. Gitu aja udah seneng banget.
Kata temen-temen saya pacaran. Tapi saya sendiri gak tau pacaran itu kayak apa. Apa cuma hahaha hihihi kayak yang saya lakukan, atau kayak temen-temen saya yang ngakunya pada ciuman.
Saya bisa tahan ngobrol ketawa ketiwi tanpa membahas hati. Saat si do’i ungkapin isi hati, saya malah geli cekikikan, bikin doi tengsin dan tersinggung. Merasa gak dihargai, dan lalu pergi.
Apa pacaran itu seperti itu?. Bagi saya nggak. Saya bukan sedang pacaran. Saya suka ngobrol, dan saya bahagia punya banyak temen ngobrol. Saya suka akrab dengan siapa saja. Bahkan dengan para guru sekali pun. Dan bagi saya itu wajar.
Yah… Wajar saja banyak yang merasa di abaikan saat itu. Merasa saya tidak menghargai perasaannya, dia bilang “I love you” saya malah ketawa.
Ntah kenapa saat itu, kata-kata itu begitu menggelikan bagi saya. Dan buat saya tak bisa menahan tawa.
Andai mereka cowok-cowok yang pernah merasa sakit hati dengan sikap saya yang dulu itu, membaca tulisan saya ini, semoga mereka mau memaafkan saya. Karena dulu itu, saya benar-benar tidak mengerti arti cinta. Saya sama sekali tidak bermaksud membuat mereka merasa tidak dihargai,,, tapi dulu itu saya terlalu kecil untuk memaknai cinta.
Bagi saya dulu itu, cinta itu menikah. Dan saya belum ingin buru-buru menikah. Saya masih anak sekolah, belum pantas rasanya bahas cinta kayak didalam film. Maafin saya yah…
Baru setelah saya dewasa dan berniat menikah, saya mulai memahami, ooohhh… Begini rasanya mencintai, oohhh ternyata begini rasanya rindu, oohh ternyata begini rasanya cemburu. Oohhh ternyata mencintai itu bukan sekedar hahaha hihihi bersama. Akan tetapi bagaimana bisa bertahan dalam kesedihan pun saling menguatkan, menghapus air mata, dan berjuang bersama untuk kelangsungan kehidupan percintaan aku dan dia. “saat badai cinta itu datang, genggam tanganku lebih erat.” Cieee…
Jadi, yang perlu di ingat dan digaris bawahi;
1. Karna cinta orang sanggup berjuang, maka jangan habiskan waktumu untuk mencintai orang yang tidak berani memperjuangkanmu. Artinya dia tidak mencintaimu.
2. Seringkali karena cinta orang sanggup berkorban, maka jangan mau berkorban sendirian, itu bukan perjuangan cinta, itu kerja rodi namanya kalau berkorban sendirian.
3. Sering kali juga dalam cinta orang sanggup bersabar dalam penantian. Maka jangan habiskan waktumu untuk menantikan orang yang tidak menghargai penantianmu. Akan banyak waktumu habis sia-sia. Dan dia tidak peduli. Artinya dia tidak mencintaimu.
Tapi mbak mol, kalau kita hanya mampu mencintai yang baik saja, apa hebatnya cinta kita itu?
Ya ya ya.. sayang…
Saat jatuh cinta, kamu bebas menentukan. Kamu boleh mencintai orang yang mencintaimu dan berbahagia bersamanya. Atau kamu bisa mencintai orang yang tidak mencintaimu dan berjuang untuk mendapatkan cintanya.
Tapi ini bukan hal mudah sayang…
Mungkin hanya Tuhan yang sanggup, mencintai, mengasihi, memberi pengampunan dan rejeki pada hambaNya yang durhaka sekali pun.
Ya, dalam diri kita mengalir sifat-sifat Tuhan yang terpuji, sehingga kita bisa mencintai orang yang menjengkelkan sekali pun.
Tapi sekali lagi ini gak mudah sayangku.
Itu sebabnya saya juga masih terus belajar untuk mencintai dengan benar. Mencintai sebagaimana Tuhan mencintai hambaNya, mengasihi, menyayangi tanpa pamrih, karena yang diharapkan dengan cinta itu adalah kita mendapat cinta Tuhan.
Ya, saya masih terus belajar. Untuk mendapatkan “miracle of Love”. Mencintai yang dibumi hingga yang dilangit mencintai kita.
Anda mau ikut belajar bersama saya? Boleh langsung ke 081376524140.