LAPTOP CINTA
Barusan saya ngutak ngatik laptop saya yang sudah saya beli sejak 2012 kalau ga salah ingat. Ya, saya kurang paham soal laptop. Komputer dan sejenisnya. Karena tujuan saya beli hanya agar bisa ngetik untuk kerjaan kantor dan kerjaan lain. Maka saya kurang peduli dengan aplikasinya yang lain.
Baru setelah saya utak atik barusan, saya bahkan tertawa sendiri. Banyak hal yang luar biasa, bahkan sangat asyik untuk dimainkan, akan tetapi saya baru tau sekarang. Padahal laptop ini sudah menemani saya sekitar 8 tahun lebih, sering saya bawa kemana-mana. Sering saya buat kerja. Pokoknya laptop ini seperti kekasih saya lah ya.. akan tetapi ternyata oohhh ternyata saya belum mengenal dia sepenuhnya.
Apakah saya jahat? Saya egois? Masa bodo? Gak peduli? Ga perhatian?
Bukan, saudara-saudara. Semua ini karena saya tidak cukup punya ilmu untuk menggunakan aplikasi yang ada didalamnya. Saya bahkan tidak tau apa saja yang ada didalamnya dan untuk apa kegunaannya. Saya hanya fokus pada kebutuhan saya untuk mengetik selama ini.
Nah, mari sekarang kita renungkan….
Andai laptop ini orang. Katakanlah diri kita. Bukan tidak mungkin kita sendiri tidak menyadari potensi apa yang ada dalam diri kita selama ini, karena gak pernah di utak-atik. Padahal Tuhan menciptakan kita dengan segala kesempurnaan. Kita dilebihkan dari segala makhluk.
Bayangkan jika ada orang yang taunya Cuma berdoa dan pasrah saja, gitu. Padahal seharusnya dia bisa berupaya lebih lagi untuk kemaslahatannya. Atau ada pengusaha yang ketika bangkrut di satu bidang, katakanlah “kerupuk” misalnya. Nah, si doi dengan segera dan serta merta menjadi setres dan linglung, karena tidak tau lagi mau usaha apa. Padahal bisa jadi ada potensi di dalam dirinya yang belum pernah dia gunakan karena belum pernah dibongkar dan diutak-atik. Sehingga si doi ini tidak tau ada apa didalam dirinya selain sekedar kepandaian usaha kerupuk. Sekali lagi itu karena belum cukup ilmu untuk mengetahui potensi yang ada dalam dirinya.
Lalu , saat sakit. Ada sebagian orang yang taunya hanya ke dokter dan minum obat untuk kesembuhannya. Ketika setelah itu dilakukan dan ternyata kesembuhan belum juga didapatkan, nah, doi bingung dan setress. Karena tidak tau lagi harus berbuat apa untuk kesembuhannya. “si fulan berobat ke dokter anu ko sembuh, ko aku nggak. Padahal sakit si fulan malah lebih parah dariku, ko malah dia sembuh, aku yang nggak.” Ya, dia bingung karena tidak tau ada kemungkinan lain untuk kesembuhannya. Dan bisa jadi, kemungkinan besar kesembuhan itu sudah tercipta dalam dirinya, tapi dia belum menyadarinya. Karena belum tau. Belum pernah diutak atik, nanti setelah diutak atik pikirannya, di ingatkan kembali tentang obat-obatan, baru dia menyadari bahwa obat dari sakitnya ternyata sudah ada pada dirinya sendiri. Lagi-lagi kurang ilmu yah..
Ini menarik. Orang-orang yang sudah mengetahui potensi yang ada dalam dirinya dan punya keahlian ilmu untuk menggunakan potensinya itu, biasanya lebih sukses. Kenapa orang gampang setress?, karena belum cukup ilmu. Jika sudah cukup ilmu dan tau menyelesaikan setiap masalah yang ada, sudah pasti setress itu haram baginya. Dia akan lebih tenang, nyaman santai dalam menjalani hidup. Makanya kan ada anjuran “maka bertanyalah pada orang yang berilmu, jika kamu tidak tau.” Ini ada hadist atau ayat di dalam Al-Qur’an. Tapi saya lupa. Boleh saya di ingatkan kalau pemirsa lebih tau.
Nah, itu tadi contoh laptop dan diri kita sendiri.
Lalu bagaimana jika laptop itu kita contohkan sebagai kekasih kita, atau anak kita, atau pasangan hidup kita?
Kita, ya walau saya belum punya anak yang saya lahirkan sendiri, tapi saya sudah sering mengasuh anak-anak dari saudara saya. Jadi saya tau bagaimana rasanya mengasuh anak.
Ya, kita, katakanlah para ibu. Tidak pernah ada yang tau siapa anak yang kita lahirkan. Potensi apa yang dimiliki oleh anak-anak yang kita asuh, kita gak pernah tau. Walaupun anak itu lahir dari rahim kita, darah daging kita, minum air susu kita, kita gak pernah tau siapa dia di kemudian hari nanti. Bakal jadi apa dia saat dewasa nanti, kita gak pernah tau. Jika belum di utak-atik. Bahkan seperti laptop, ada yang sengaja tidak mengutak-atik karena takut rusak. Nah, dalam mengutak-atik potensi anak, sangat mungkin sekali sebagai orang tua takut anaknya rusak. heheh..
lagi-lagi karena kurang ilmu, ya khaann…?
Ya, sekarang sudah banyak ya, ilmu dan praktek yang dikembangkan di sekolah bahkan sejak dini, untuk dapat menggali dan mengetahui potensi anak sejak usia dini. Harapan kedepannya, agar potensi itu bisa di dukung dan berkembang sesegera mungkin.
Namun, masih ada saja yang tidak mendukung dengan berbagai alasan. Para orang tua sering kali malah membentuk, (kalau saya bilang “memaksa” sepertinya kasar, takutnya termasuk kekerasan terhadap anak, malah jadi ke ranah hukum). Ya, intinya orang tua malah sering membentuk si anak nya itu menjadi sosok yang di inginkan orang tuanya, walau sering kali malah tidak sesuai dengan potensi yang dimiliki anaknya. Gitu, maksud saya.
Ya, iya sih memang. Kita manusia ini makhluk luar biasa. Sebenarnya, bekerja tanpa sesuai potensi pun kita masih bisa berkembang dan sukses. Asal sering dilatih dan mau terus belajar. Akan tetapi jika keahlian yang di asah dan dilatih itu sesuai potensi, maka ini bisa meringankan beban kerja. Kita akan merasa seperti tidak bekerja. Karena kita memang sudah diciptakan untuk itu. Kalau laptop, sudah ada aplikasi bawa’an gitu lah katakan. Nah, si anak ini juga ada potensi bawa’an lahir. Jadi tinggal dijalankan saja, gak perlu di instal lagi. gitu, paham yak maksud saya.
Ya, karena saya yakin sekali, Ibunda dari Presiden RI kita saat ini, saya pikir beliau saat hamil dan melahirkan juga gak tau bahwa yang beliau lahirkan itu calon presiden. Untuk memastikannya, saya belum bertemu langsung dengan beliau. Ya, maksud saya, tidak ada satu pun ibu di dunia ini yang tau, siapakah anak yang dilahirkannya. Kecuali dalam cerita Nabi-nabi. Seperti yang mulia Siti Maryam, yang sudah diberi tau akan hamil dan akan melahirkan seorang nabi bernama Isya Putra Maryam, atau nabi Zakaria yang sudah dikabarkan dan diberi tahu oleh Malaikat bahwa istrinya akan melahirkan seoarang Nabi yang bernama Yahya. Dll. Namun kalau di zaman setelah wafatnya para nabi seperti sekarang ini, tidak ada ibu yang tau, siapa yang dilahirkannya.
Nah, sekarang bayangkan bagaimana jika laptop itu pasangan hidup kita.
Seperti saya, baru sekarang utak-atik laptop dan baru tau “ooohh ternyata ada aplikasi ini di laptop saya, ohh ini bisa untuk begini, kalau yang ini bisa untuk begono,..” padahal ini laptop sudah bertahun-tahun menemani hidup saya, tapi saya belum mengenal sepenuhnya.
Jadi bagi saya pasangan hidup juga begitu, sudah pacaran 10 tahun lah katakan, ehhh pas nikah baru ketahuan, ehhh,,ternyata dia pinter ngaji. Ehhh… ternyata dia itu kalau dikamar suka menari. Ohhh… ternyata dia kalau tidur suka ngiler…” heheh… atau bahkan setelah menikah bertahun-tahun bahkan sampai punya anak, ada yang baru tau bahwa pasangannya, begini dan begitu. Kemudian memutuskan berpisah karena tidak ada kecocokan lagi. ini contoh buruknya yak..
Contoh baiknya gimana?, seperti saya, setelah tau laptop saya ternyata bisa digunakan untuk ini dan itu, aplikasinya bisa digunakan untuk memudahkan pekerjaan saya maka saya jadi makin sayang, bahkan saya tidak berniat untuk menjualnya, atau memberikannya pada orang lain.
Begitupun pasangan hidup kita, jika kita sudah mengetahui kebaikannya yang selama ini belum kita ketahui, maka kita akan semakin sayang kepadanya. “Dia memang jutek sih orangnya, tapi kalau udah didapur dan bikin sambel, gak pernah saya rasakan sambel terasi yang lebih enak dari buatannya”, misalnya. Atau “gada yang bisa mengurus aku waktu sakit sebaik dia, kesabarannya itu luar biasa. Mungkin aku sendiri gak sanggup melakukan seperti dia.” Misalnya. Nah, jika sudah begitu maka rasa cinta akan semakin dalam. Dan jangan harap berpisah, gak ketemu bentar saja sudah kangen. Cieee…. Heheh..
Jadi, lamanya berhubungan tidak menjadi jaminan bahwa anda sudah mengenal si doi sepenuhnya. Jika anda tidak berani bereksperimen mengutak atiknya. Dan utak atik ini bisa terjadi secara alami melalui perdebatan atau pertengkaran. (saya jelasin diartikel berikutnya, InsyaAlloh)
Dalam urusan pekerjaan atau bisnis, ini juga bisa terjadi saudara-saudara. Dimana sering kali atasan, atau katakanlah Bos belum mengenal potensi bawahannya. atau sebaliknya, bawahannya belum mengenal betul siapa yang menjadi Bos nya. Atau si pebisnis belum mengenal betul siapa yang menjadi mitra bisnisnya. Sehingga hubungan yang baik itu belum terjalin, dan terjadilah hal-hal yang mengharukan.
Maka, jangan terlalu cepat menilai jika belum mengenal sepenuhnya. Jangan mudah membenci, bahkan membuang/ mencampakkan jika belum kenal sepenuhnya. Jangan sampai anda menyesal nantinya. Bahkan yang kita sebut sebagai musibah atau kesialan pun, sering kali menjadi rahmat Tuhan yang menggembirakan, yang kala itu kita benci karena belum kita kenal wajah aslinya.
Cari dan gali terus apa-apa yang membuat cinta anda tumbuh, sebelum buru-buru membencinya.
Lagi-lagi tetap saja, ini karena kurangnya ilmu. Makanya, sebelum anda dikatakan Jahat, egois, gak perhatian, masa bodo’, Gak peduli, dan hal-hal yang tidak menggembirakan lainnya, mari belajar.
Sampai disini dulu saudara-saudara. Jika anda membutuhkan jasa konsultasi untuk masalah Rumah tangga, masalah anak, kekasih, tetangga, pembantu, dkk yang ada kaitannya dengan cinta dan kesehatan, atau yang bikin setress, anda boleh hubungi saya di 081376524140