Marah tidak salah, Sabar tidak benar
Apa yang diucapkan oleh kebanyakan orang-orang baik di jagat raya ini, saat ada orang yang mengeluhkan apa yang sedang menimpanya???
Ya, anda benar. Kata-kata dibawah ini sering diucapkan oleh orang-orang yang mearasa baik dan sabar;
- Sabar aja, nanti juga dia dapat balasannya.
- Ikhlaskan aja, nanti Alloh gantikan dengan yang lebih baik
- Udah, lupain aja, ntar lebih dari itu bisa kau dapatkan
- Harus bisa terima, sabar, Alloh berserta orang-orang yang sabar
- Gak perlu marah, diemin aja, nanti juga dia kena batunya
- Dll
Kesalahan yang terjadi dalam pikiran orang baik adalah; pemikiran bahwa orang baik adalah orang yang sabar, dan orang yang sabar adalah orang yang tidak pernah marah.
Apakah menurut anda juga begitu?
Lalu untuk apa Tuhan ciptakan emosi marah?
Apakah marah itu buruk dan tidak ada manfaatnya bagi kehidupan?
Ya gak mungkinlah, Tuhan menciptakan sesuatu yang tidak ada manfaatnya.
Tuhan juga bisa marah, masa anda nggak???..
Oh iya, sekarang lagi berkembang pemberdayaan diri, dengan energy syukur dan ikhlas. Tapi sebelum anda saya ajak untuk membahas lebih jauh, sudah benarkah makna ikhlas yang anda rasakan selama ini?
Sudah benar-benar ikhlas atau terpaksa karena tidak ingin kehilangan repotasi sebagai orang baik dan sabar?
Semoga anda sudah tau, bahwa rasa sedih, rasa bersalah, atau kejengkelan yang bergelora di dalam hati, dan semua emosi yang tidak terlampiaskan keluar, maka akan mengendap didalam diri, bisa menetap disatu organ tubuh dan menyebabkan gangguan kesehatan? Tidak hanya itu bisa juga menghambat rejeki keuangan, masalah dengan relasi kekerabatan, dan menghambat kesuksesan?
Lalu, bagaimana jika yang membuat marah itu adalah orang yang anda sayang; ibu/bapak, adek, pasangan (suami-istri), sahabat karib anda, atau mungkin anak anda sendiri? Apakah tidak boleh marah juga? “sabar saja, namanya juga anak, biasa begitu.’’…hillih hillih..
Jadi begini saudara-saudara,
- Orang baik bukanlah orang yang tidak pernah marah
- Orang sabar bukanlah orang yang selalu bisa menerima apapun perlakuan orang lain
- Dan orang ikhlas bukanlah orang yang selalu rela membiarkan orang berlaku sewenang-wenang terhadapnya
- Dan penerimaan, keikhlasan, legowo, berbesar hati, berlapang dada, bukanlah bararti sikap diam tanpa melakukan apa-apa.
- Sepakat??? Ya, anda ga harus sepakat dengan saya, baca aja dulu..
Jadi bagaimana ikhlas yang benar itu?
Mohon maaf karena ikhlas ini soal rasa, maka saya tidak dapat mendefenisikan dengan sempurna. Tiap orang pasti punya rasanya sendiri-sendiri dalam mendefenisikan keikhlasan hatinya.
Kita bahas poin diatas satu persatu
- Orang baik-bukanlah orang yang tidak pernah marah.
Saya pernah menjumpai klien, ya ga banyak sih.. klien saya memang belum banyak, tapi keseringan yang datang untuk therapy ke saya, kalau sudah dibongkar pikirannya, saya menemukan kemarahan yang terpendam lama di dalam dirinya. Bisa pada pasangannya (suami/istri), ibu/ayahnya, anaknya sendiri atau seseorang teman, atau atasan yang kalau lihat wajahnya orang itu saja, bisa merubah mood (suasana hati) jadi berubah tidak baik.
Dan klien saya ini ada yang mengalami sakit sampai bertahun-tahun yang tak kunjung sembuh.
Apa jawaban mereka saat saya tanya kenapa mereka tidak memilih untuk meluapkan kemarahannya?
– kasian.
– ga tega
– takut nanti dia sakit hati dan dendam sama saya
– marah itu kan ga baik.
– nanti orang heran, ga biasanya saya marah-marah
2. Orang sabar bukanlah orang yang selalu bisa menerima apapun perlakuan orang lain
Ada klien saya yang seorang ibu-ibu, gejala yang dialami yaitu rasa nyeri seluruh tubuh, kaki sering terasa dingin, kadang tangan juga. Ya, sering meriang. Tapi ga sembuh setelah minum obat. Ngakunya sih, badannya terasa enak jika sudah ditherapy ke saya. Masalahnya Cuma satu, anak mantunya yang menurutnya sering bikin geregetan, tapi si Ibu ini ga berani bilang. Bahkan untuk menyampaikan masalah ini pada anaknya pun si ibu ga punya keberanian, dengan alasan takut rumah tangga anaknya jadi berantakan karena pengaduannya. Akhirnya si Ibu ini memilih untuk diam dan sabar.
Dan inilah kesabaran yang kurang tepat menurut saya.
3. Dan orang ikhlas bukanlah orang yang selalu rela membiarkan orang berlaku sewenang-wenang terhadapnya
Sering ya saya dengar dari orang-orang yang merasa dirinya baik itu berucap, “udah, ikhlasin aja.” Sepertinya gampang banget.
Tapi bagaimana jika ini menyangkut suami/istri? Salah satu klien saya yang juga seorang ibu, mengaku sering merasa tidak sehat dan tidak tenang dalam pikirannya, seperti ada yang mengganjal dalam benaknya, tapi ga tau itu apa.
Setelah menjalani sesi therapy bersama saya, si ibu ini menangis sejadi-jadinya,, karena suaminya sudah lama menikah lagi, dan si ibu baru mengetahuinya setelah anaknya sudah besar. Jadi anak si ibu ini, seumuran dengan anak si pelakornya gitu.
Lalu apa tanggapannya setelah selesai therapy, “alhamdulillah lega. Aku ga nyangka masih merasakan sesakit ini tadi, rasanya selama ini udah aku ikhlasin, karena mau gimana lagi, memang harus ikhlas.”
Dan inilah ikhlas yang belum tepat.
4. Dan penerimaan, keikhlasan, legowo, berbesar hati, berlapang dada, bukanlah bararti sikap diam tanpa melakukan apa-apa.
Pernah saya mendapatkan klien dengan diagnosa medis Ca Mamae (kanker payudara). Awalnya saya therapy dengan herbal saja. Tapi dalam beberapa kali therapy, klien saya ini sempat curhat tentang suaminya yang sepertinya selingkuh menjadi hoby nya. Beberapa wanita selingkuhannya ada yang dinikahi, ada juga yang ga, mungkin. Saya agak lupa karena sudah lama. Sampai suatu hari ada salah seorang wanita selingkuhannya itu yang merasa tidak dinafkahi, meminta uang belanja ke si klien saya ini.
Menurut saya ini luar biasa. Lalu apa jawaban si ibu ini saat saya tanya bagaimana dia bisa bertahan dengan situasi seperti ini?
“saya harus terima, harus ikhlas, lapang dada, punya suami seperti itu. Habisnya mau gimana lagi?”
Dan inilah penerimaan yang kurang tepat menurut saya.
Kenapa? Terbukti, si ibu mengalami kanker payudara.
Dan kanker apapun jenisnya, sangat berkaitan erat dengan emosi-emosi terpendam.
ingat ya, ciri orang beriman itu jika didzolimi, dia akan membela diri, bukan diam saja,
(Q.S: Asy-Syura, ayat 38-43) dibaca ya…
Nah.. dari 4 contoh kasus yang pernah saya tangani ini, kita bisa tarik kesimpulan:
- Marah itu penting untuk diluapkan.
- Sabar itu pada tempatnya
- Ikhlas itu harus jelas arahnya
- Dan penerimaan itu sesuai kapasitas
ada loh mbak, hadist yang bilang untuk menahan marah. iya, benar sekali saya juga tau so’al ini
“Dari Abu Hurairah R.A yang artinya; Rasululloh SAW bersabda; “Orang kuat itu bukanlah rang yang jago bergulat. Akan tetapi orang kuat adalah orang yang dapat menahan dirinya ketika marah.” Muttafaq “Alaih: Hadist Shahih Al-Bukhari nomor 6114 dan Muslim nomor 2609”
dalam satu riwayat Rasululullah SAW juga bersabda kepada sahabatnya yang artinya ; “janganlah kamu marah, maka akan masuk surga.”
Tapi hadist ini, bukan untuk kedzoliman ya saudara-saudara. jika kamu mendapat kedzoliman dan kamu memilih untuk diam, tidak marah dan tidak membela diri, maka kamu seperti keledai. Untuk hal ini saya tidak membahasnya lebih jauh karena ada pihak yang lebih berhak untuk menjelaskannya. Secara saya bukan ustadzah, bukan anak pengajian atau pesantren. Saya hanya lulusan pesantren kilat Ramadhan. heheh.. Silahkan bertanya pada orang-orang berilmu, jika kamu ingin lebih tau ya..
Jadi intinya apa yang perlu saya jelaskan disini?
Bukan tidak boleh marah, tapi bagaimana bisa marah secara benar dan elegan.
“Marah pada tempatnya. Sabar pun pada tempatnya,. dan Penerimaan pun pada kapasitasnya.”
Jadi, Emosi marahnya terlampiaskan, anda merasa nyaman, namun tidak menimbulkan masalah baru dikemudian hari. Bukankah begitu?
Sabar itu baik, tapi ada sisi yang mengharuskan kita untuk bertindak lebih bijaksana. Iya, sabar. Tapi juga dicari solusinya agar masalahnya tidak menjadi-jadi, dan nantinya pada satu titik anda tak sanggup menghadapinya, lalu dengan wolles bilang “kesabaranku sudah habis…” ini tak perlu terjadi andai anda lebih bijaksana sejak awal.
Ikhlas itu harusnya karena Alloh.
Karena yakin bahwa yang terjadi adalah kehendak Alloh, yang Alloh kehendaki terjadi pasti terjadi. yakin, bahwa Alloh membiarkan sesuatu terjadi pasti ada hikmahnya, dan bahagiakan dirimu, lapangkan dadamu karena hanya ingin mendapat hikmah yang indah itu dari Alloh.
Ya, begitu seharusnya. Dan apa tandanya seseorang ikhlas karena Alloh?
Seharusnya orang yang ikhlas karena Alloh itu tidak akan mengeluh donk. Pastinya lebih sehat dan tetap semangat donk menjalani hidup. Kalau masih sakit-sakitan, itu bisa jadi pertanda bahwa ikhlasnya belum pada tempatnya. Belum tepat. Masih ada bagian dalam dirinya yang belum ikhlas.
Jadi, jika masalah yang anda rasakan teramat berat, maka anda bisa memilih menerima atau menolaknya didalam pikiran anda. Jangan memaksakan diri untuk menerima hal-hal yang bertentangan dengan pikiran anda. Itu seperti perang dengan diri sendiri. Dan itu BERAT saudaraku. Anda perlu membangun mekanisme pertahanan diri untuk tetap waras dan sehat.
Maafkan diri anda yang belum bisa menerima apa yang anda alami dengan ikhlas. Akui saja, jika anda memang belum bisa menerimanya.
Alloh juga tidak akan membebani diluar kemampuan. Jadi ngaku saja sama Alloh, “Ya Alloh, aku terima apa yang terjadi padaku ini, tapi kalau untuk yang” itu” aku ga sanggup ya Alloh. Kalau memang itu harus jadi tanggung jawabku juga, tolong beri aku petunjuk, beri aku tambahan kekuatan untuk menanggungnya.” Curhat aja gitu ke Alloh.
Terima dan jalani apa yang anda sanggup menjalaninya, selebihnya serahkan ke Alloh, insyaAlloh anda lebih sehat dan nyaman.
Karena katanyah “ketika kamu angkat tangan, maka Alloh akan turun tangan.”
Ya tapi tetap saja, menerima bukan artinya anda santuy tidak melakukan apapun.
Saat sakit, terima sakitnya, tapi tetap berupaya untuk berobat, Tetaplah berupaya apa yang anda bisa lakukan, dan lakukanlah sebaik yang anda bisa, karena itu akan dihitung sebagai ibadah. Artinya selagi anda masih diberi hidup, maka semangat hidup anda harus tetap terjaga.
Nah, di akhir pertanyaannya adalah “bagaimana meluapkan kemarahan dengan benar dan elegan? selain itu bikin nyaman, juga tanpa mengakibatkan masalah dikemudian hari?”
Jika anda ingin tau tentang ini, atau butuh therapy yang berkaitan dengan emosi, atau anda sedang mengalami seperti kasus yang saya paparkan di atas, anda boleh hubungi saya di 081376524140